Disadari atau tidak stress berpengaruh kepada diri kita, Kondisi stress dapat diamati dari gejala-gejalanya, baik gejala emosional/kognitif maupun gejala fisik. Jika kita dapat menandai gejala-gejalanya, maka kita akan dapat mengelolanya. Seseorang yang stress tidak berarti harus memiliki/menampakkan seluruh gejala ini, bahkan satu gejala pun sudah bisa kita curigai sebagai pertanda bahwa seseorang mengalami stres. Namun kita juga perlu menyadari bahwa gejala-gejala ini bisa juga merupakan indikator dari masalah lain, misalnya karena memang benar ada gangguan kesehatan secara fisik.
Gejala Emosional/Kognitif
- Mudah merasa ingin marah (sensitif )
- Merasa putus asa saat harus menunggu
- Merasa gelisah
- Tidak dapat berkonsentrasi
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah bingung
- Bermasalah dengan ingatan (mudah lupa, susah mengingat)
- Setiap saat memikirkan hal-hal negatif
- Berpikir negatif tentang diri sendiri
- Mood naik turun (mood mudah berubah-ubah, misalnya merasa gembira tapi tak lama kemudian merasa bosan dan ingin marah)
- Makan terlalu banyak
- Makan padahal tidak lapar
- Merasa tidak memiliki cukup energi untuk menyelesaikan sesuatu
- Merasa tidak mampu mengatasi masalah
- Sulit membuat keputusan
- Emosi suka meluap-luap (baik gembira, sedih, marah, dan sebagai- nya)
- Biasanya merasa marah dan bosan
- Kurang memiliki selera humor
- Otot-otot tegang
- Sakit punggung bagian bawah
- Sakit di bahu atau leher
- Sakit dada
- Sakit perut
- Kram otot
- Iritasi atau ruam kulit yang tidak dapat dijelaskan kategorinya
- Denyut jantung cepat
- Telapak tangan berkeringat
- Berkeringat padahal tidak melakukan aktivitas fisik
- Perut terasa bergejolak
- Gangguan pencernaan dan cegukan
- Diare
- Tidak dapat tidur atau tidur berlebihan
- Napas pendek
- Sering Menahan napas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar