Rabu, 21 Desember 2011

Dampak Stress Terhadap kesehatan

Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan] , sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.

Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.

Oleh karena stres yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [ sejenis penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak] . Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak.

OBAT STRESS
 Formula Bunga merupakan hasil penelitian Prof.Dr.Dame Diana Mossop dari Inggris selama lebih dari 25 tahun dibawah pengawasan GMP Inggris . Formula Bunga Nomor 8 dan Nomor 13 merupakan Obat Stress dan Anti Marah/Anti Temperamental. Formula Bunga No.8 bekerja pada Medulla Oblongata pada Batang Otak dan Formula Bunga No.13 bekerja pada kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) untuk menetralisir Hormon Adrenalin. Kombinasi Formula Bunga No.8 dan 13 bereaksi cepat untuk pengobatan stress,emosi tak terkendali (temperamental)/mudah marah untuk anak-anak, remaja maupun dewasa serta orang tua. Efeknya langsung terasa setelah satu minggu pemakaian. Bukankah Anda akan hidup bahagia jika stress,emosi,kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini ? Bukankah jiwa,raga dan mental Anda akan sehat jika Stress/Emosi/Kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini? Segera Dapatkan Manfaat Obat Stress ini. Semoga Anda Bahagia Lahir dan Batin. Dengan mengkonsumsi Obat stress ini, pikiran,jiwa, mental dan tubuh Anda akan merasa relax/santai dan tenang serta tidak akan lepas kendali atas apapun yang sedang terjadi atau beban apapun yang sedang Anda hadapi. Anda akan berfikir secara positif dan tidak akan memperturutkan hawa nafsu serta amarah.

Selasa, 15 November 2011

Managemen Marah

Amarah adalah sifat alamiah yang dimiliki setiap manusia. Begitu kata Prof. DR. Dr. Dadang Hawari, Sp.KJ. Amarah manusia muncul karena adanya dorongan agresif yang lazim disebut dengan istilah human agressive.  Dorongan rasa marah ini bisa saja muncul karena sesuatu terjadi di luar dugaan atau di luar perhitungan. Harapan yang tinggi sementara kenyataannya tidak demikian juga bisa menyebabkan kekecewaan dan dapat memicu rasa marah.

Sejalan dengan dengan pandangan Dadang Hawari, psikolog E. Kristi Poerwandari dari Bagian Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mendefinisikan marah sebagai salah satu emosi.  Secara garis besar dorongan marah itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor internal (dari dalam diri). Ada konflik internal yang tidak bisa terselesaikan dan akhirnya keluar dalam bentuk marah.  Misalnya Anda merasa gusar karena tak bisa bangun pagi sehingga selalu terlambat rapat dengan klien. Kedua, faktor eksternal. Misalnya, ada provokasi dari luar. 

Apapun penyebabnya, internal atau eksternal, marah merupakan emosi yang tersalur melalui sinyal pengantar syaraf atau neurotransmitter, pada sel-sel syarat pusat otak. Sinyal ini diteruskan ke kelenjar endokrin suprarenalis penghasil hormon adrenalin.  Akibatnya tekanan darah naik.  Mukanya menjadi merah, jantung berdebar-debar kencang mengikuti peningkatan hormon adrenalin tadi.

Biasanya dorongan untuk marah muncul untuk survival, atau mempertahankan hidup.  Orang tidak akan diam saja manakala dirinya diserang atau diperlakukan tidak adil oleh pihak lain.  Secara refleks akan timbul sikap mempertahankan diri, atau yang kita sebut defense mechanism. 

Menurut Kristi, marah sering dianggap sebagai emosi yang negatif sebab marah membangkitkan toksin yang meracuni emosi, dan dapat memunculkan tindakan yang berdampak negatif, seperti melukai orang lain.  Tapi marah tidak selalu itu buruk. Bila seseorang diperlakukan tidak baik, dan dia menunjukkan reaksi marah, itu dianggap sebagai hal yang wajar.  Marah bisa dinilai positif ketika perasaan itu muncul saat melihat seseorang diperlakukan tidak adil, atau menimbulkan rasa ingin menolong.  Artinya rasa marah itu bisa mendorong seseorang melakukan hal yang positif atau yang dianggap baik.

Ketika amarah diekspresikan secara destruktif (memaki, memukul, atau merusak barang), maka marah menjadi emosi yang buruk. Lepas kendali dapat memicu perasaan frustasi, bingung, dan tidak berdaya. Banyak gangguan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh marah yang tidak terkendali. Hasilnya antara lain ketegangan di lingkungan kerja atau kekerasan dalam rumah tangga. Ekspresi marah ini juga dituding memicu kriminalitas, bahkan konflik internasional.

Jadi, kata Kristi lagi, marah akan berdampak buruk bila diungkapkan secara agresif dan berlebihan.  Lebih buruk lagi bila yang bersangkutan tidak menyadari dirinya melakukan hal yang negatif. Karena itu ia menyarankan sebaiknya amarah dikeluarkan dengan syarat:
1.      Marah haruslah karena alasan yang tepat, bukan karena faktor subyektif.  Banyak kasus kemarahan timbul di lingkungan keluarga.  Misalkan suami marah secara berlebihan karena merasa tidak dihargai oleh istrinya, padahal hanyalah pandangan subyektif sang suami.
2.      Marah haruslah terkendali.  Marah yang membabi buta, bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Marah juga bisa berdampak negatif pada diri sendiri atau pada diri orang lain ketika yang bersangkutan tidak secara jujur mengakui rasa marahnya, atau memendam amarah. Marah yang tidak dikeluarkan bisa menyebabkan sakit kepala, nyeri punggung, mual, bahkan depresi. Mereka yang suka meremehkan, mengkritik, dan berkomentar sinis terhadap orang lain biasanya adalah orang yang tidak terbiasa mengekspresikan kemarahannya.

Meskipun sebaiknya rasa marah itu dilepaskan saja dan jangan disimpan, Dadang Hawari menilai pendapat ini tidak selalu baik untuk diterapkan.  “Apakah kalau marah dilepaskan lantas kita menjadi puas?  Apa bukan sebaiknya justru menyebabkan orang yang dimarahi menjadi sakit dan akhirnya menimbulkan persoalan baru ?” ujar psikiater itu.   Lalu bagaimana baiknya?  “Yang baik adalah kalau merasa marah, kita redam dan netralisir dengan diri sendiri sambil menyelesaikan pokok permasalahan yang dihadapi,” tambah Dadang.

Sebetulnya rasa marah itu bisa dikelola.  Sebagai makhluk yang beradab, manusia tentu mempunyai mekanisme pengendalian diri. Ada orang yang mampu meredam marah tapi ada juga yang tidak bisa. Kalau pengendalian dirinya lemah, maka bisa terjadi agresivitas, dimana kemarahan secara fisik maupun verbal keluar membabi buta.  Tapi orang sudah terlatih untuk bisa sabar, mekanisme internal di dalam dirinya bisa meredam emosi yang meletup-letup dan tidak terpancing untuk bertindak agresif. 

Dadang Hawari mengatakan manajemen marah ini dilakukan dengan mengedepankan rasio dari pada emosional. Seseorang yang mampu mengelola amarahnya berarti melakukan mekanisme rasionalisasi dalam tubuhnya.  Mekanisme ini mengantarkan pola pikir yang sifatnya positif sehingga bisa meredam konflik atau emosi.  Tapi rasionaliasasi ini tidak muncul begitu saja, butuh kemauan, upaya dan latihan yang keras. 

Dalam berbagai kasus, seseorang yang terbiasa marah secara agresif bisa dilatih untuk mengendalikan emosi.  Caranya dengan mencari penyebab munculnya letupan marah tersebut. Misalnya pada kasus dimana rasa marah muncul untuk menutupi rasa kurang percaya diri, terapi yang dilakukan terlebih dahulu difokuskan pada upaya membangkitkan rasa percaya diri.

Menurut Kristi, salah satu terapi yang bisa diterapkan untuk mengontrol amarah adalah dengan membuat kontrak diri. Kontrak ini berisikan perjanjian tidak akan melakukan tindakan agresif yang merugikan orang lain. Bila melanggar, yang bersangkutan dikenakan sanksi yang berat.  Substansi kontrak diri ini tidak bisa dibuat asal-asalan saja tapi harus dibahas bersama dengan psikolog. 

Sebetulnya melatih diri mengelola amarah  merupakan hal yang memang patut dilakukan, terutama untuk meningkatkan kualitas diri.  Sekarang ini kualitas manusia tidak hanya ditentukan oleh IQ (Intelligence Quotient), tapi juga oleh EQ (Emotional Quotient).

Sabtu, 15 Oktober 2011

Proses Terjadinya Stress

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert J. Amberg (dalam Hawari, 2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :

1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting); 2) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya; 3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut: 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3) Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak bisa santai.

3. Stres Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu: 1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare); 2) Ketegangan otot-otot semakin terasa; 3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat; 4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia); 5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa loyo dan serasa mau pingsan). Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

3. Stres Tahap IV
Gejala stres tahap IV, akan muncul: 1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit; 2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit; 3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate); 4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari; 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan; Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan
kegairahan; 6) Daya konsentrasi daya ingat menurun; 7) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

4. Stres Tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion); 2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana; 3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder); 4) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres Tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut: 1) Debaran jantung teramat keras; 2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap); 3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran; 4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan; 5) Pingsan atau kolaps (collapse). Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

Formula Bunga merupakan hasil penelitian Prof.Dr.Dame Diana Mossop dari Inggris selama lebih dari 25 tahun dibawah pengawasan GMP Inggris .
Formula Bunga Nomor 8  dan Nomor 13 merupakan Obat Stress dan Anti Marah/Anti Temperamental. Formula Bunga No.8  merupakan Obat Stress yang bekerja pada Medulla Oblongata di Batang Otak  Formula Bunga No.13 merupakan Obat Stress yang bekerja pada kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) untuk menetralisir Hormon Adrenalin. Kombinasi Formula Bunga No.8 dan 13 bereaksi cepat untuk pengobatan stress,emosi tak terkendali (temperamental)/mudah marah. Efeknya langsung terasa setelah satu minggu pemakaian. 

Bukankah Anda akan hidup bahagia jika stress,emosi,kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini ? Bukankah jiwa,raga dan mental Anda akan sehat jika Stress/Emosi/Kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini? Segera Dapatkan Manfaat Obat Stress ini. Semoga Anda Bahagia Lahir dan Batin. Investasi Obat Stress hanya Rp.600.000 (Enam Ratus Ribu Rupiah) untuk konsumsi selama satu bulan.

Dengan mengkonsumsi Obat stress ini, pikiran,jiwa, mental dan tubuh Anda akan merasa relax/santai dan tenang serta tidak akan lepas kendali atas apapun yang sedang terjadi atau beban apapun yang sedang Anda hadapi. Anda akan berfikir secara positif dan tidak akan memperturutkan hawa nafsu serta amarah.

Kamis, 13 Oktober 2011

Gejala Stress

Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stress membuat tubuh  memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stress merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stress yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan  berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari. Stress ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stress yang terlalu banyak dan berkelanjutan, bila tidak ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.

Gejala-gejala stress
- Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
- Bertindak secara agresif dan defensif
- Merasa selalu lelah
- Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
- Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
- Otot-otot tegang.
- Sakit kepala, perut dan diare.
- Komplikasi
- Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
- Sakit mental, hysteria.
- Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau terlalu banyak makan.
- Tidak bisa tidur (insomnia).
- Migren/kepala pusing.
- Sakit maag.
- Serangan asma yang tambah berat.
- Ruam kulit.
Penyebab
* Kejadian hidup sehari-hari baik gembira dan sedih seperti:
- Menikah/mempunyai anak.
- Mulai tempat kerja baru/pindah rumah/emigrasi.
- Kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau cerai.
- Masalah hubungan pribadi.
* Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang membutuhkan jadwal waktu yang ketat, dan atau bekerja dengan atasan yang keras dan kurang pengertian.
* Tidak sehat.
* Lingkungan seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu panas dalam rumah atau tempat kerja.
* Masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan.
* Kurang percaya diri, pemalu
* Terlalu ambisi dan bercita-cita terlalu tinggi.
* Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi.
* Tidak dapat bergaul, kurang dukungan kawan.
* Membuat keputusan masalah yang bisa merubah jalan hidupnya atau dipaksa untuk merubah nilai-nilai/prinsip hidup pribadi. Yang dapat anda lakukan

Formula Bunga merupakan hasil penelitian Prof.Dr.Dame Diana Mossop dari Inggris selama lebih dari 25 tahun dibawah pengawasan GMP Inggris .
Formula Bunga Nomor 8  dan Nomor 13 merupakan Obat Stress dan Anti Marah/Anti Temperamental. Formula Bunga No.8  merupakan Obat Stress yang bekerja pada Medulla Oblongata di Batang Otak  Formula Bunga No.13 merupakan Obat Stress yang bekerja pada kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) untuk menetralisir Hormon Adrenalin. Kombinasi Formula Bunga No.8 dan 13 bereaksi cepat untuk pengobatan stress,emosi tak terkendali (temperamental)/mudah marah. Efeknya langsung terasa setelah satu minggu pemakaian. 

Bukankah Anda akan hidup bahagia jika stress,emosi,kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini ? Bukankah jiwa,raga dan mental Anda akan sehat jika Stress/Emosi/Kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini? Segera Dapatkan Manfaat Obat Stress ini. Semoga Anda Bahagia Lahir dan Batin. Investasi Obat Stress hanya Rp.600.000 (Enam Ratus Ribu Rupiah) untuk konsumsi selama satu bulan.

Dengan mengkonsumsi Obat stress ini, pikiran,jiwa, mental dan tubuh Anda akan merasa relax/santai dan tenang serta tidak akan lepas kendali atas apapun yang sedang terjadi atau beban apapun yang sedang Anda hadapi. Anda akan berfikir secara positif dan tidak akan memperturutkan hawa nafsu serta amarah.

Rabu, 12 Oktober 2011

Mekanisme Stress

Stress baru nyata dirasakan apabila keseimbangan diri terganggu. Artinya kita baru mengalami highlight manakala kita mempresepsi tekanan dari stressor melebihi daya tahan yang kita punya untuk menghadapi tekanan tersebut. Jadi selama kita memandang diri kita masih bisa menahan tekanan tersebut, (yang kita presepsi lebih ringan dari kemampuan kita menahan) maka tekanan highlight belum nyata. Akan tetapi apabila tekanan tersebut bertambah besar (dari stressor yang sama atau dari stressor lain secara bersamaan) tekanan menjadi nyata, kita kewalahan dan merasakan stress.

Selama pikiran tidak menghentikan pengiriman tanda bahaya ke otak, mekanisme Stress ini berjalan terus. Belakangan ini sejumlah penelitian paduan bidang psikologi dan syaraf (Goleman, 2007) menemukan bahwa otak manusia memiliki banyak neuron counterpart yang bekerja otonom menangkap vigilance pada saat kita ber- interaksi sosial, kemudian membangun (set-up) sistem sirkuit yang sesuai dengan bacaannya. Dengan perkataan lain, meskipun secara mental kita bisa melakukan adjustment, tubuh secara otonom melakukan mekanisme pertahanan atau perlindungan sesuai bacaan neuron mirror.

Secara fisiologis ada 3 tahap penyesuaian dilakukan tubuh , sering disebut GAS (General Adaptation Syndrome), yaitu :
  1. Tahap pertama, tahap siaga ( warning theatre ) terjadi saat mulai terasa sengatan cekaman, biasanya muncul rekasi darurat, “fight or flight”.
  2. Tahap kedua, tahap perlawanan ( insurgency stage), pada tahap ini tidak seheboh tahap pertama, tetapi reaksi hormonal tubuh masih tinggi, secara nyata orang ini melakukan upaya penanganan , bisa “coping” bisa juga “fighting” . Apabila stressor bisa ditiadakan, maka tubuh akan kembali ke keadaan normal.
  3. Tahap ketiga, tahap kepayahan – Exhausted theatre Individu tidak lagi memberikan respos stress karena kepayahan, kehabisan energi. Kondisi ini agak berbahaya karena tubuh yang mengalamai banyak goncangan keseimbangan menjadi terbiasa “sesuai” dengan kondisi tersebut, berakibat gangguan penyakit yang lebih parah, seperti gangguan lambung, hypertensi, cardiovasculer, dst.
Mudaha-mudahan dengan semakin bertambahnya pengetahuan kita tentang manajemen stress khususnya apa yang baru saja ktia bahas yaitu mekanisme terjadinya stress, kita akan semakin mampu me- manajemen highlight dalam diri dengan baik. Dalam tulisan berikutnya kita akan membahas mengenai Indikasi/Gejala Stress.

Formula Bunga merupakan hasil penelitian Prof.Dr.Dame Diana Mossop dari Inggris selama lebih dari 25 tahun dibawah pengawasan GMP Inggris .
Formula Bunga Nomor 8  dan Nomor 13 merupakan Obat Stress dan Anti Marah/Anti Temperamental. Formula Bunga No.8  merupakan Obat Stress yang bekerja pada Medulla Oblongata di Batang Otak  Formula Bunga No.13 merupakan Obat Stress yang bekerja pada kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) untuk menetralisir Hormon Adrenalin. Kombinasi Formula Bunga No.8 dan 13 bereaksi cepat untuk pengobatan stress,emosi tak terkendali (temperamental)/mudah marah. Efeknya langsung terasa setelah satu minggu pemakaian. 

Bukankah Anda akan hidup bahagia jika stress,emosi,kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini ? Bukankah jiwa,raga dan mental Anda akan sehat jika Stress/Emosi/Kemarahan Anda dapat dinetralisir dengan Obat Stress ini? Segera Dapatkan Manfaat Obat Stress ini. Semoga Anda Bahagia Lahir dan Batin. Investasi Obat Stress hanya Rp.600.000 (Enam Ratus Ribu Rupiah) untuk konsumsi selama satu bulan.

Dengan mengkonsumsi Obat stress ini, pikiran,jiwa, mental dan tubuh Anda akan merasa relax/santai dan tenang serta tidak akan lepas kendali atas apapun yang sedang terjadi atau beban apapun yang sedang Anda hadapi. Anda akan berfikir secara positif dan tidak akan memperturutkan hawa nafsu serta amarah.