Menurut Colbert dalam bukunya “Emosi yang mematikan” menyatakan bahwa orang yang tidak dapat mengendalikan stress emosional memiliki tingkat emosi lebih tinggi daripada orang orang yang tidak stress. Dikatakan juga bahwa konflik emosional memperbesar menungkinan resiko jantung dibandingkan orang orang yang tenang.
………
Emosi yang tidak terkontrol dengan tepat juga akan menyebakan masalah fisilogis (sakit fisik). Ketika sedang emosi dan stress, bagian otak kita yang disebut hypothalamus yaitu kelenjar otak bawah dan kelenjar adrenalin melepaskan hormone hormone khusus seperti epinephrine yang juga disebut adrenalin . Saraf saraf di sekujur tubuh kita saat itu terangsang dan detak jantung meningkat. Usus besar pun dirangsang sehingga bisa menyebabkan diare, berkeringat, pembuluh tenggorokan melebar yang akhirnya memicu oksigen lebih banyakdibutuhkan akibatnya produksi asam laktat meningkat yang dapat memicu peningkatan keasaman darah.
…….
Saat kebanyakan melepas adrenalin, tubuh seseorang juga akan melepaskan kortisol (Hormon kortisol adalah jenis hormon steroid yang dihasilkan di korteks adrenal yang terletak di atas ginjal. Setiap hari dihasilkan 40-80 µmol hormon kortisol, hormon ini kemudian menyebar dalam plasma darah dengan tiga cara, yaitu berupa kortisol bebas, kortisol terikat protein dan kortisol metabolit). Akibat kortisol kadar gula darah dan insulin meningkat, trigilserida juga meningkat begitupula dengan kadar kolesterol. Terlalu banyak kortisol juga akan meningkatkan berat badan dan mengakibatkan kegemukan. Jika kadar kortisol meningkat secara kronis akan mengakibatkan gangguan fungsi kekebalan tubuh, diabetes dan kegemukan, tulang menjadi rapuh, penumpukan lemak, menurunnya kemampuan belajar dan daya ingat.
OBAT STRESS
OBAT STRESS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar